1. KYUHYUN
2. SUNGMIN
3. PARK HA NEUL(PACAR KYUHYUN)
SUPER JUNIOR sedang mendengarkan instruksi dari managernya di ruang tunggu. Kyuhyun menengok keteman-temannya yang lain, Yesung dan Ryewook sibuk mendengarkan managernya,
Sungmin di
sebelahnya sedang menyeruput susu coklat panas miliknya.
Sadar
Kyuhyun sedang melihatnya, Sungmin mengangkat alis dan berbisik, “Kau mau?”
Kyuhyun
menggeleng, lalu menunjuk ke tenggorokannya. Sungmin mengangguk lalu meminumnya
lagi.
Pipipipip!
Handphonenya
berbunyi, semua orang menatap ke arah dirinya.
“Kau masih
mengantongi handphonemu, Cho Kyuhyun?”, Tanya salah satu manager.
“Ah.. ya…
Maaf.”, jawabnya, lalu menunduk dan membuka sms di handphonenya.
Dari
pacarnya.
Ah, paling
Ia hanya memberi tahu lokasi dia duduk hari ini.
Namun
pikirannya salah, yang tertulis justru hal lain.
Aku sakit.
Tidak bisa bangun. Maaf tidak bisa datang ke konsermu. Good luck, Hwaiting~~!
Sakit?
Muka Kyuhyun
berubah serius. Sakit? Kenapa tiba-tiba?
Kau tidak
apa-apa? Di mana kau? Sudah makan?
Sungmin yang
duduk di sebelah Kyuhyun menyadari perubahan air muka sahabatnya itu, lalu Ia
berbisik, “Ada apa?”
Kyuhyun
menggeleng.
“Cho
Kyuhyun! Lee Sungmin!”, tegur salah satu manager, “Apa kau mendengar apa yang
sedang kami bicarakan?”
Kyuhyun
terdiam, karena Ia memang tidak mendengar apa-apa.
“Ya, setelah
What If, aku langsung keluar dan berganti pakaian. Namun Kyuhyun tetap memakai
pakaian yang sama dan menunggu di sebelah panggung.”, jawab Sungmin mantap.
Manager itu
mengangguk, dan melanjutkan kata-katanya.
Kyuhyun
menengok ke arah Sungmin, dan berbisik, “terima kasih.”
“Tak perlu
berterima kasih,lagipula, sudah sering aku selalu menyelamatkanmu, kan?”
Kyuhyun
tersenyum.
Tiba-tiba
handphone di saku kiri celananya bergetar.
Mungkin
kecapekan, suhu badanku tinggi tapi sudahlah. Di kamar. Sudah, tadi unnie
memasakkan dulu sebelum dia pergi.
Kyuhyun
membaca ulang sms yang baru dikirim pacarnya itu. ‘Tapi sudahlah?’ yang benar
saja!
Yang benar
saja! Kau sendirian? Unnie dan umma mu ke mana?
“Ya,
sekarang kalian punya waktu bebas 30 menit. Silakan tidur atau makan kalau
perlu, tapi ingat, tidak boleh minum es dan gorengan! Pukul 18.45 kita
berkumpul lagi di sini.”, kata manager, semua orang pun membubarkan diri,
Yesung dan Ryeowook keluar ruangan, Donghae mengikuti manager keluar juga. Di
ruangan itu hanya ada dia dan Sungmin.
Dan kemungkinan,
Sungmin tidak akan keluar sebelum tahu apa yang membuat Ia tidak konsen selama
briefing tadi.
Handphonenya
bergetar lagi.
Pergi.
Tadinya mereka mau ke konsermu, tapi tiba-tiba paman di Incheon sakit, jadi
mereka pergi ke sana tadi pagi.
Mata Kyuhyun
membesar. Jadi… Ia hanya sendirian di rumah? Dalam keadaan sakit?
Ia pun
menekan nomor 6 pada handphonenya, tanpa menghiraukan ada Sungmin (yang belum
tahu bahwa Ia sudah mempunyai pacar), Ia meneleponnya.
“Halo.”
“Kau
benar-benar sendirian?”
Suara pacarnya
terdengar berat, jelas sekali kalau dia sedang sakit, “Ya.”
“Aku… akan
ke sana.”
“Bicara apa
kamu! Kau harus konser sekarang!”
“Siapa yang
bilang aku mau datang sekarang? Aku akan datang setelah konser.”
“Ah ya…”
Kyuhyun
menghela napas panjang, mengapa pacarnya sakit pas hari dia konser, sungguh
sebenarnya Ia ingin pacarnya untuk ikut menonton konser hari ini.. tapi Kyuhyun
tidak bisa egois.
“Bagaimana
keadaanmu?”, tanyanya.
“Yaah..
masih panas dan pusing, tapi mungkin aku masih bisa bertahan sampai kau datang
ke sini,”, jawab pacarnya sambil tertawa lemah.
“Kau… tidak
apa-apa?”, tanya Kyuhyun lagi, kali ini suaranya benar-benar terdengar cemas,
Sungmin di sebelahnya mengangkat alis, lalu menengok ke arahnya, bibirnya
memimikkan, ‘siapa’, Kyuhyun hanya membalas dengan memimikkan ‘nanti
kuberitahu’.
“Ya.”, jawab
pacarnya singkat., “kau sendiri? Konsernya belum mulai?”
“Belum. Aku
punya waktu bebas 30 menit, makanya aku meneleponmu.”
“Ah,
baiklah.”
Lalu mereka
berdua terdiam. Sungmin menengok lagi, menaikkan alisnya, Kyuhyun hanya
mengangkat bahu.
“Cho
Kyuhyun.”
“Hm?”
“Jangan
mengecewakan orang banyak di konser hari ini, kau harus memberikan yang
terbaik, mengerti?”, kata pacarnya di seberang telepon.
‘Jangan
mengecewakan orang banyak.’ Kalimat itu terulang di kepala Kyuhyun. ‘Jangan
mengecewakan orang banyak.’
“Baiklah,
aku mengerti. Setelah konser aku akan ke rumahmu. Istirahatlah, jangan nonton
tv!”
Pacarnya di
seberang telepon tertawa, “Ya, aku akan istirahat. Jangan cemaskan aku.”
Mereka
berdua terdiam lagi.
Banyak hal
yang Kyuhyun ingin bicarakan dengan pacarnya itu,namun Ia ingat pacarnya itu
sedang sakit, dan butuh istirahat.
“Sudah ya,
kau harus istirahat.”
“Ya, aku
akan tidur sekarang. Selamat berjuang!”
Kyuhyun
tertawa, “Ya, cepat sembuh.”
“Cho
Kyuhyun.”
“Ya?”
“Aku sayang
padamu, ingat jangan mengecewakan.”
Tanpa sadar
Kyuhyun tersenyum sendiri, Sungmin menengok heran lagi padanya, tapi Kyuhyun
sudah tidak peduli.
“Ya, aku
tidak akan mengecewakan. Dan aku juga sayang padamu. Sudah dulu ya, daaaah.”
“Daaah.”
Handphone
dimatikan. Sungmin tersenyum.
“Itu tadi…
Siapa?”
“Pacarku.”
“Sudah kuduga! Ternyata kau sudah punya pacar.”, kata Sungmin lalu senyumnya makin lebar, “bukan dia kan?”
“Sudah kuduga! Ternyata kau sudah punya pacar.”, kata Sungmin lalu senyumnya makin lebar, “bukan dia kan?”
“Dia? Dia
siapa?”
“Yang pernah
digosipkan denganmu, si..”
Kyuhyun
dengan cepat tahu siapa yang dimaksud Sungmin, “Ya, ah maksudku tidak. Bukan
dia. Dia bukan artis kok.”
“Aaaaah.”
Mereka
berdua terdiam namun Sungmin masih tersenyum sambil menatap Kyuhyun.
“Apa lagi?”
Sungmin
menggeleng, “tidak-tidak, lucu saja. Aku baru putus dan sekarang kau punya
pacar.”
Alis Kyuhyun
terangkat, “APA?! Kau???! Dengan siapa?! Hyung kau tidak pernah cerita
denganku!!!”, Kyuhyun refleks meninju lengan sungmin yang sedang duduk di
sebelahnya.
“Kau juga,
punya pacar tapi tidak bilang!”
Sungmin
hanya tertawa jahil, lalu berkata, “Sudahlah, itu sudah tak penting lagi.”
Konser
berakhir dengan sukses. Sekitar 8.000 orang memadati tempat konser di Seoul.
Semua penonton tersenyum puas karena bisa menonton performa terbaik dari SJ
K.R.Y.
“Selamat
kalian!”, seru Leeteuk dari ujung koridor, tanpa mempedulikan situasi koridor
yang penuh, Ia berlari dan memeluk Kyuhyun, Ryeowook, Yesung, Sungmin dan
Donghae bergantian. Di belakang Leeteuk, ada Siwon dan Eunhyuk yang ikutan
memeluk mereka.
“Terima kasih
hyuuung~”, kata Ryeowook yang masih tersenyum lebar.
“Jadi, hari
ini kalian jadi mau merayakan di rumahku, atau bagaimana?”, tanya Siwon yang
baru saja melepaskan Yesung dari pelukannya.
“Kau sudah
menyiapkan pesta untuk kami?”, tanya Yesung disambut dengan anggukan kepala
Siwon.
“Bagus!
Kalau begitu kami akan menyusulmu setelah selesai briefing terakhir,
bagaimana?”, tanya Yesung lagi.
“Baiklah,
kalau begitu kami duluan, Hyukjae! Ayo!”, kata Leeteuk memanggil Eunhyuk yang
sedang berbincang dengan Donghae.
“Ya, sampai
ketemu di sana.”, kata Kyuhyun tersenyum dan melambai pada ketiga hyungnya.
Leeteuk,
Siwon, dan Eunhyuk pun berjalan keluar dari backstage, meninggalkan mereka
berlima di koridor yang ramai. Sambil sesekali membungkuk pada orang-orang yang
lewat, Kyuhyun mengecek jam di handphonenya.
Pukul 20.30
Apakah Ia
sudah tidur? , pikirnya
dalam hati.
“Hyung, aku
mau pergi ke rumah temanku sebentar habis briefing, jadi kemungkinan aku akan
terlambat ke rumah Siwon hyung.”, ijin Kyuhyun pada yang lain.
“Kau mau ke
mana?”, tanya Donghae.
“Rumah
teman, ada barangku ketinggalan.”
Donghae
mengangguk, Yesung dan Ryeowook pun mengijinkan.
Setelah
briefing terakhir selesai, Kyuhyun sudah mengemas barang-barangnya dan siap
keluar dari ruang ganti, namun Ia melihat Sungmin baru masuk ke ruang gantinya.
“Hey, mau
kuantar?”
“Tidak usah,
hyung. Aku akan menyetir sendiri.”
“Yakin?
Sudah malam, dan aku khawatir kau terlalu capek untuk menyetir malam. Kau kan..
tidak ahli untuk menyetir malam hari.”
Benar juga,
sejak kecelakaan waktu itu, Kyuhyun selalu agak takut untuk menyetir malam
hari, mungkin ide menjadikan Sungmin supir pribadi untuk semalam adalah ide
yang bagus, pikir Kyuhyun dalam hati.
Sesampainya
di depan rumah pacarnya, Kyuhyun membuka handphone dan melihat sms terakhir
dari dia, isinya Kunci ada di bawah keset. Masuk saja, aku percaya padamu.
Yah,
meskipun pacarnya itu percaya padanya, Kyuhyun tetap saja tidak enak untuk
masuk ke rumah orang untuk pertama kali. Rumah perempuan lagi. Tapi
ini sudah hampir pukul sepuluh malam dan Kyuhyun yakin pacarnya itu sudah
tidur.
Kyuhyun
membungkuk dan mengambil kunci yang ada di bawah keset, lalu membuka pintu
rumah. Sungmin di sebelahnya sedang sibuk dengan handphone nya, dan hanya
mengikuti Kyuhyun saat ia masuk rumah.
Rumahnya
besar dan gelap. Hampir semua lampu dimatikan kecuali lampu di dapur dan lampu
di depan satu kamar. Namun Ia melihat sesosok orang tidur di sofa depan tv,
Kyuhyun berjalan pelan dan ternyata pacarnya yang tertidur di sana.
“Hey.”
Kyuhyun memegang
dahinya. Suhu badannya sangat panas.
“Hyung! Suhu
badannya sangat panas? Bagaimana ini?”, tanya Kyuhyun panik pada Sungmin.
“Bawa ke
kamarnya, aku akan membuatkan kompres.”
Kyuhyun pun
dengan sigap menggendong pacarnya itu dan masuk ke kamar yang ada lampu menyala
di depannya. Ia pun menidurkan pacarnya itu di tempat tidur, menyelimutinya dan
memegang tangannya.
Ia
meletakkan jari telunjuknya di atas philtrum pacarnya itu, ingin merasakan apa
Ia masih bernapas. Ternyata masih.
Benar apa
kata Yesung hyung, ternyata memegan philtrum orang lain itu… Memberikan sensasi
tersendiri, katanya dalam hati sambil tersenyum.
Sungmin pun
datang dengan sebaskom air dingin dan memberikannya ke Kyuhyun. Kyuhyun pun
memeras kain di dalamnya dan meletakkannya di dahi pacarnya itu.
Pacar
Kyuhyun menghela napas, dan membuka mata.
“Hey, aku
sudah datang.”
“Sudah
makan?”
Pacarnya
menggeleng lemah.
“Aku akan
buatkan makan ya, oh ya. Ada Sungmin hyung di sini.”
“Benarkah?
Bilang padanya, anggap saja rumah sendiri.”
Kyuhyun
tersenyum, “Ya baiklah. Kau tidur saja dulu, jika makanannya sudah siap akan
aku beritahu.” Lalu Kyuhyun keluar kamar dan mendapati Sungmin sedang menelepon
seseorang. “Leeteuk hyung.”, katanya, lalu memberikan handphonenya pada
Kyuhyun.
“Ya hyung?”
“Oy, Cho
Kyuhyun! Kau di mana? Masih lama kah?”, tanya Leeteuk hyung di seberang
telepon.
“Hyung..
sepertinya aku tidak bisa ikut pesta di rumah Siwon hyung.. Aku harus menjaga
pacarku. Dia sakit dan sendirian.”
“PACARMU??!!!!”,
teriak Leeteuk hyung heboh, lalu terdengar suara-suara di belakang suara
Leeteuk.
“Pacar
siapa?!”
“OY SIAPA
YANG PUNYA PACAR??!!”
Kyuhyun pun
menjauhkan handphone Sungmin dari telinganya. Sungmin hanya tersenyum geli.
“Ya! Tenang
dulu kalian!”, kata Leeteuk pada yang lain.
Kyuhyun
tahu, pasti akan terjadi kehebohan sesaat pada waktu Ia memberitahukan
hyung-hyung nya bahwa Ia sudah mempunyai pacar.
“Kau sudah
punya pacar, Cho Kyuhyun?”, tanya Leeteuk hyung, kali ini lebih tenang dari
sebelumnya.
Kyuhyun
menarik napas pelan, “Ya.”
“Jangan
bilang dia itu….”, tebak Leeteuk, namun Kyuhyun cepat memotongnya.
“Bukan.
Hyung tidak kenal kok.”
Terdengar
suara Donghae dan Eunhyuk berbisik-bisik di seberang telepon.
“Aaaaa. Jadi
sekarang dia sakit dan kau mau menjaganya di rumahnya?”, tanyanya lagi
“Ya,
kira-kira begitu. Maaf ya Hyung. Aku.. tidak enak padanya. “
“Padahal aku
sudah memesan makanan kesukaanmu loh, Kyuhyun! Kau tidak merasa tidak enak
padaku?”, terdengar suara Siwon.
Kyuhyun
menghela nafas lalu Ia duduk di sofa, “Bukan begitu…. Maaf hyung. Sungguh, aku
ingin datang tapi bagaimana?”
“Ya sudah,
biarkan saja si Siwon. Paling-paling jatah makanmu juga habis. Hey, ceritakan
tentang pacarmu itu!”, kata Leeteuk lagi.
“Ceritakan
apa?”
“Ya.. Apa saja!”
“Nanti
sajalah di dorm! Sudah ya, aku ingin membuat makan dulu. Setelah selesai
membuat makan, Sungmin hyung akan ke…..”, belum selesai Kyuhyun berbicara,
Sungmin sudah merebut handphone dari telinganya.
“Hyung, aku
jujur agak takut meninggalkan Cho Kyuhyun sendiri di rumah pacarnya.”, kata
Sungmin berbicara di telepon. Mendengar perkataan Sungmin, Kyuhyun pun melotot
ke arahnya.
Sungmin
hanya tersenyum menatap Kyuhyun, lalu berbicara lagi, “Em… Ya…Ya… Hyung.
Sebaiknya kau bicara sendiri dengannya.” Sungmin lalu memberikan handphonenya
balik ke Kyuhyun. Kyuhyun menghela nafas lalu menempelkan handphone Sungmin ke
telinganya.
“Ya, hyung?”
“Kyuhyun,
benar juga kata Sungmin. Aku juga agak khawatir kalau kau sendirian dengan
pacarmu. Nanti bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.”, ujar Leeteuk
hyung.
Kyuhyun
menggeleng-geleng lalu melirik ke arah Sungmin. Ia hanya tersenyum menatapnya
balik.
Ah, bisa
tidak sih orang itu tidak tersenyum, pikir Kyuhyun dalam hati.
“Ya.. ya..
lalu apa mau Hyung?”
“Biarlah
Sungmin ikut menjaga pacarmu. Bukan-bukan. Tepatnya Sungmin yang menjagamu.”
“APA?!
Hyung! Aku bisa menjaga diriku sendiri, tidak perlu ada.. AISSSSH!”
“Ya!
Kyuhyun, jangan-jangan kau sudah merencanakan sesuatu dengan pacarmu, ya?”,
tanya Heechul di seberang telepon.
“Hee…Heechul
hyung? AISSSSSH!!! padahal aku ingin kau yang terakhir tau tentang aku punya
pacar! Hyung awas kau kalau keceplosan bicara di radio! Aku tidak ingin seperti
Donghae hyung!”, ancam Kyuhyun.
“Ya, aku
janji. Lagipula saat kejadian Donghae itu, aku bisa menutupinya dengan baik.
Kau lihat sendiri kan?”
“Ya
terserahlah. Selamat berpesta. Salam buat semua. Maaf sekali lagi ya hyung.
Daaaah!”, lalu Kyuhyun memutuskan pembicaraannya. Ia lalu menggaruk-garuk
kepalanya.
“Apa
maksudmu, hyung?”
“Apa?”,
tanya Sungmin balik, dengan wajah tanpa dosa.
Kyuhyun
tidak tahan melihat wajah tanpa dosa hyungnya itu. Jika Ia bukan hyungnya, atau
bahkan orang yang tidak ia kenal, Kyuhyun yakin sekali bahwa wajah tampan
laki-laki di hadapannya itu akan bonyok terkena tinjunya.
“Kau tidak
jadi buat makanan?”, tanya Sungmin.
“Ah ya.
Hyung, bantu aku ya.”
Sungmin
tersenyum, “Karena itulah aku di sini, Kyuhyun.”
Kyuhyun tau,
seberapa keras keinginannya untuk menonjok Sungmin, Ia tidak akan bisa. Karena
Sungmin selalu tulus menolongnya. Kyuhyun tidak akan tega.
Bubur sudah
jadi. 80% buatan Sungmin. Sisanya Kyuhyun. Namun Kyuhyun tetap akan bersikeras
mengatakan ke pacarnya bahwa bubur itu buatan dia. Ia tidak mau jujur pada
pacarnya bahwa yang Ia kerjakan hanyalah mengambil air, mengambil nasi, dan
menuang bubur ke dalam mangkok. Bisa jadi bencana kalau Kyuhyun yang memasak
bubur.
Kyuhyun
mengetuk pintu kamar pacarnya, lalu membuka pintu itu. Pacarnya sudah duduk di
tempat tidur. Terlihat lebih sehat.
“Bubur sudah
jadi.”, kata Kyuhyun. Ia pun duduk di sebelah tempat tidur. Pacarnya hanya
tersenyum melihatnya.
“Kenapa?”,
Kyuhyun bertanya, sadar bahwa pacarnya sejak tadi tersenyum melihatnya.
Pacarnya
menggeleng, lalu bertanya, “Kau membuat bubur?”
Kyuhyun
mengangguk bangga, “Ya. Kenapa?”
Pacarnya pun
menyendok bubur dari mangkuk, lalu memakannya. “Rasanya tidak enak.”
Kyuhyun
mengernyit, jangan-jangan Sungmin hyung sengaja membuat buburnya tidak
enak, pikirnya dalam hati.
“Eh.. Itu
buatan Sungmin hyung. Sungguh. Aku hanya membantunya sedikit. Sungguh.”, kata
Kyuhyun, merasa tidak enak karena pacarnya berkata bubur itu tidak enak.
Pacarnya pun
tersenyum nakal, “Akhirnya kau mengaku juga.”
“Hah?”
“Ya, aku
sengaja bilang tidak enak agar kau mengaku kalau bubur itu bukan buatanmu.
Jangan marah ya.”, katanya lagi sambil tersenyum.
Kyuhyun yang
masih bingung hanya mengangguk-angguk dan tersenyum, “tapi.. bubur ini enak
kan?”, tanya Kyuhyun.
“Em! Enak
sekali!”, jawab pacarnya, tersenyum, lalu menyendok bubur itu dan memakannya.
Kyuhyun tau,
seharusnya dia menyuapi pacarnya itu, namun apa yang dia lakukan sekarang
hanyalah duduk dan melihatnya makan.
Apa yang kau
lakukan, Kyuhyun! Suapi dia!
“Eh… kusuapi
kau saja.. sini.”, kata Kyuhyun lalu mengambil mangkuk dari tangan pacarnya
itu. Pacarnya pun tidak menolak, dan memberikan mangkuknya pada Kyuhyun.
Kyuhyun pun
menyuapinya.
Suasana
mendadak diam.. Tidak ada yang berbicara.
“Kau… akan
menjagaku di sini, kan?”, tanya pacarnya itu, setelah minum segelas air putih
dan obat. Kyuhyun mengangguk.
“Terima
kasih.”, kata pacarnya itu lagi, lalu tersenyum. Kyuhyun pun membalas
senyumnya. “Ya, aku akan menjagamu.”
Sudah hampir
1 setengah jam sejak Kyuhyun masuk kamar dan membawa bubur. Ia tak kunjung
keluar. Sungmin heran, dan merasa harus melihat situasi di dalam kamar pacar
Kyuhyun itu.
Jangan-jangan…
mereka…
Tidak-tidak,
jangan berpikiran buruk dulu, Sungmin. Kyuhyun sudah besar. Ia tahu yang mana
yang baik dan buruk.
Namun tetap
saja Ia merasa tidak tenang.
Ia merasa
harus mengecek kamar di mana seorang perempuan dan laki-laki ada di dalamnya,
berduaan.
Sungmin pun
mengendap-endap ke depan kamar pacar Kyuhyun, lalu mengetuk.
Tidak ada
jawaban.
Ia pun
membuka pintu itu, mendapati apa yang ada di dalamnya, Ia tersenyum.
Kyuhyun
terduduk di kursi, tertidur. Pacarnya pun juga sudah tertidur. Sungmin pun
tersenyum lagi dan mengeluarkan handphone dari sakunya, mengabadikan momen itu.
Ia lalu
tertawa geli sendiri, saat membayangkan apa reaksi Kyuhyun saat Ia melihat foto
itu.
Terdengar
desahan nafas Kyuhyun, dan Sungmin baru menyadari bahwa Ia kedinginan. Sungmin
pun keluar dari kamar, mengambil jaket dari tasnya, lalu Ia masuk lagi ke kamar
dan menyelimuti Kyuhyun dengan jaket itu.
Melihat
peralatan makan berantakkan di bawah kaki Kyuhyun, Ia memutuskan untuk
mengendap-endap dan mengambil peralatan makan itu. Lalu Ia membuka pintu,
mematikan lampu kamar, dan berbisik pelan sambil tersenyum, “Selamat tidur.”
Keesokan
paginya, Pacar Kyuhyun sudah bisa turun dari tempat tidur. Ia sekarang sedang membantu
Sungmin menyiapkan sarapan untuk mereka semua. Sungmin bersikeras menyuruhnya
untuk duduk saja di sofa, namun pacar Kyuhyun tidak kalah kerasnya untuk ingin
membantu Sungmin.
Kyuhyun
masih tidur di kamar pacarnya, dan mereka memutuskan untuk tidak
membangunkannya.
“Sungmin
oppa.”
“Hm.”,
Sungmin menjawab sambil mengoleskan selai pada roti.
“Apa… yang
harus aku ketahui tentang Kyuhyun?”
Sungmin
mengernyit heran, lalu bertanya, “Maksudmu?”
“Maksudku,”,
jawab pacar Kyuhyun sambil menaruh roti di piring. “Adakah kebiasaan-kebiasaan
Kyuhyun yang harus aku ketahui?”
Mendengar
pertanyaannya, Sungmin berhenti mengolekan selai lalu berpikir, “Hmmm.. Dia
tidak bisa masak.”
Pacar
Kyuhyun tertawa, “Ya, aku tahu. Oh iya, terima kasih atas buburnya kemarin,
oppa. Sangat enak.”
Sungmin
tersenyum, lalu berpikir lagi, “Kamarnya berantakan, takut pada Leeteuk hyung,
kalau sudah main game dia akan lupa pada dunia luar, oh iya, laptopnya juga ia
bawa ke mana-mana, orangnya iseng, paling tidak suka suit karena ia sering kalah…..”
Sungmin
berhenti, berpikir lagi sebentar, lalu melanjutkan kata-katanya lagi, “Cho
Kyuhyun itu orangnya sok. Sok tegar, sok keren, sok kuat, sok jago, sok bisa.
Padahal jauh di dalam hatinya, Ia butuh orang untuk bersandar, untuk
mendampinginya dan membantunya setiap saat…”
Sungmin
berhenti lagi, kali ini Ia melihat ke arah pacar Kyuhyun, ”Aku hanya berharap,
kau lah orang yang tepat untuknya bersandar.”
Mendengar
kata-kata Sungmin, pacar Kyuhyun tersenyum,”Aku harap begitu.”
Sungmin pun
tersenyum, lalu melanjutkan mengoleskan roti dengan selai. Terdengar suara
pintu dibuka, kedua orang itu menengok dan ternyata Kyuhyun baru keluar dari
kamar.
“Kenapa tak
bangunkan aku sih?”, protesnya, sambil menggaruk-garuk kepalanya.
“Habis kau
tidur lelap sekali.”, jawab pacarnya sambil tertawa. “Nah, sarapan sudah siap.
Ayo kita duduk di meja makan. Ayo, Sungmin oppa.”
Mereka
bertiga duduk di kursi makan, pacar Kyuhyun membagikan piring dengan 2 pasang
roti di dalamnya. “Kalau masih lapar, aku masih ada stok roti. Maaf ya, aku
belum sempat membeli bahan makanan…”
“Sudahlah,
kemarin kan kau sakit. Bagaimana keadaanmu sekarang, sudah baikan?”, tanya
Kyuhyun sambil memakan roti isi selai cokelat ke dalam mulutnya.
“Em.. Sudah
baikan. Terima kasih ya. Terima kasih juga Sungmin oppa.”
Sungmin
tersenyum.
Kyuhyun pun
melirik ke arah Sungmin, tatapan tajam.
Sungmin pun
menaikkan satu alisnya, tidak mengerti apa maksud Kyuhyun.
Saat
pacarnya tidak melihat, Kyuhyun berbicara tanpa suara, ‘pergi.’
Sungmin baru
sadar, Kyuhyun menyuruhnya pergi untuk memberikan kesempatan bagi mereka
berduaan. Namun Sungmin tanpa membalas sinyal dari Kyuhyun, dengan bijaksana
bertanya sambil tersenyum, “Aku mau ke toilet dulu, di mana toiletnya ya?”
“Ah, di
sebelah kanan kamarku, oppa.”
Sungmin pun
meninggalkan meja makan dan masuk ke toilet.
Mereka
melanjutkan makan roti dengan diam.
“Ya,”,
panggil Kyuhyun memecah keheningan. “Kau benar sudah tidak apa-apa? Aku bisa
saja menelepon manager hyung untuk membatalkan jadwalku hari ini dan
menjaga….”
Pacar
Kyuhyun memotong perkataan Kyuhyun dengan menempelkan jari telunjuknya ke depan
bibir Kyuhyun.
“Aku tidak
mau kau mengorbankan jadwalmu demi aku, Cho Kyuhyun.”
Kyuhyun
menarik nafas, tidak tahu apa yang harus dia katakan lagi, namun pacarnya menambahkan.
“Aku hanya setitik di hidupmu, Cho Kyuhyun, kau sudah susah-susah membangun
karirmu, mengalami masa-masa sulit dan senang dengan Super Junior dan barusan
kau menawarkan diri dengan gampanganya untuk membatalkan jadwalmu hari ini. Aku
tidak mau itu terjadi. Jangan pernah mengecewakan penggemarmu dan aku, oke?”
Mendengar
perkataan pacarnya, Kyuhyun makin terdiam. Lalu suaranya berubah serius, Ia
mendekatkan wajahnya ke wajah pacarnya, dan berbisik di telinganya.
“Kau bukan
setitik di hidupku.”
Muka pacar
Kyuhyun memerah, “Lalu.. apa?”
“Kau.. dua
titik di hidupku.”
Mendengar
jawaban Kyuhyun, pacarnya mendorong dia menjauh. Kyuhyun tertawa
terbahak-bahak. Pacarnya mencibir, “Kukira kau akan mengatakan sesuatu yang
romantis! Huuuu!”
Masih
tertawa, Kyuhyun menjawab, “Maaf-maaf saja ya, aku memang tidak romantis.”
Pacar
Kyuhyun pun melanjutkan memakan roti selainya. Kyuhyun mulai tenang, dan
sekarang Ia menatap mata pacarnya itu serius.
“Apa?” tanya
pacar kyuhyun heran
“Tidak,
kukira… kau akan mengatakan sesuatu padaku.”
“Mengatakan
apa?”, tanya pacarnya lagi.
Kyuhyun
mengangkat bahu. Pacarnya mengernyit dan mencoba berpikir hal apa yang
seharusnya Ia katakan pada Kyuhyun.
Terima kasih.
Ya, aku
harus mengucapkan terima kasih padanya… karena telah menjagaku semalaman ,kata pacarnya dalam hati.
“Cho
Kyuhyun.”
“Hm.”
Pacar
Kyuhyun memegang pipi Kyuhyun lembut, dan berkata dengan sangat pelan, “Terima
kasih.. Atas segalanya.”
Kyuhyun,
yang kaget atas tindakan pacarnya itu hanya bengong.
“Itu kan,
maumu?”, kata pacarnya lagi sambil tersenyum.
Kyuhyun
membalas senyumnya, lalu Ia mendekatkan wajahnya ke wajah pacarnya, lalu
mengecup bibirnya lembut.
Ciuman
pertama mereka.
Tiba-tiba,
pacar Kyuhyun pun perlahan menarik dirinya dari pelukan Kyuhyun, Kyuhyun yang
heran pun bertanya, “Ada apa?”
Sambil
menunjuk ke arah toilet, pacar Kyuhyun berkata, “Kurasa… ada yang melihat
ciuman pertama kita barusan.”
Sungmin,
berdiri sambil tersenyum di depan toilet. Memandang mereka berdua. “Maaf.”
“YA!!!!!
HYUUUUUUNG!!!!!!!”, teriak Kyuhyun malu sekaligus emosi pada Sungmin. Sungmin
hanya tersenyum, sementara pacarnya tertawa.
“Baiklah,
baiklah. Lakukan lagi. Aku akan masuk ke toilet ini lagi. Anggap saja aku tidak
ada.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar